Dalam waktu
beberapa bulan kedepan masyarakat Indonesian akan segera di kejutkan dengan
hadirnya speda motor,murni hasil produksi dalam negeri yang di gunakan. Tak
hanya semua komponennya bahkan pengeraanya pun di percayakan kepada putra-putri
daerah jogja dan sekitarnya. Uniknya lagi,sepeda motor yang akan diluncurkan
kepasaran dengan merk “M.A.K” yang merupakan produksi dari PT .MEGA ANDALAN
KALASAN itu juga mengunakan bioetanol berkadar 60-80% sebagai bahan bakarnya.
Dengan digunakannya bioetanol berkadar 60-80% tersebut.menjadikan M.A.K sebagai satu-satunya sepeda motor di
indonesia yang menggunakan bioetanol kadar tengah. Guna keperluan tersebut,
Irwanto selaku Marketing Manager PT .MEGA ANDALAN KALASAN,kemudian menggandeng
dan menunjuk Soelaiman Budi Sunarto
sebagai pencetus”bioetnaol 60-80%,jadi bensin “ agar dapat di gunakan pad
sepeda motor merk M.A.K buatan asli putra putri Indonesia yang terletak di desa
Kalasan Jogjakarta tersebut. Dipromotori Buntoro sebagai Owner,yang selanjutnya
menyalurkan distribusi sepeda motor yang bekapasitas 125cc itu ke PT.MEGA
ANDALAN KALASAN. Dan sebagai langkah awal,saat ini sudah di produksi 500 unit
sepeda motor M.A.K yang telah di uji
pemasaranya di daerah jawa tengah.berdasarkan pengetesan yang sudah kami lakukan
ditempat uji coba sampai saat ini tidak ada masalah karena motor kita bukan
mochin,tapi produk yang mengunakan komponen 70% beda dengan mochin yang hanya
memakai 10%. Namun ,meski yang di gunakan adalah komponen lokal,kami
menggunakan KW 1” papar Irwanto pada agrobis.
PEMASARAN
KELUAR NEGERI
Itu
sebabnya ,begitu mendengar akan kemunculan bioetanol 60-80%jadi bensin.yang
disosialisasikan oleh Soelaiman Budi Sunarto ,baik Buntoro maupun Irwanto tidak
menyia-nyiakan kesempatan ini,dan langsung memanfaatkan sepeda motor MAK
menjadi kendaraan bioetanol pertama di Indonesia,yang sedang diajaki pasr
expornya keluar negeri. Karena menurut hitungan waktu minyak fosil bumi akan
habis dalam waktu 10 thun lagi. Sehingga bahan bakar nabatilah jawabnya.apalagi
produksi oleh semua orang,sehingga tidak tergantung dengan PERTAMINA lagi untuk
mendapatkan pasokan bahan bakar motor pembuatanya pun mudah di dusun Bekonang
dan Polokarto,Sukoharjo ada 145 KK yang bergerak di bidang penyulingan
bioetanol bahkan di jual juga secara umum untuk untuk campuran minuman “CIU”
ada pun masih banyak yang menyuling tetapi tidak terdaftar di KUD Bekonang dan
Polokarto,Sukoharjo. Hal ini sudah menunjukan betapa memasyarakatnya bioetanol
tersebut. Hanya saja pemakaian bahan baku dari tetes tebu sangat familiar di
daerah setempat mengingat dekat dengan
wilayah pabrik gula Tasikmadu
Cara
pembuatan Boetanol:
1.dari
tetes tebu,aren kelapa,air kelapa atau larutan sorgun.
Hanya cukup
di fermentasikan dengan perbandingan 1:2 (yaitu 2 untuk airnya) dan di peram
selama seminggu,maka glukos dari tetes
tebu aren kelapa ,air kelapa atau larutan sorgum,diberi ragi tape ,urea dan NPK
sudah dapat memisahkan diriaplikasinya terpisah melalui alat suling antara air
dan bioetanol-nya
2.Dari
sampah buah buahan
Kumpulan
buah busuk/yang terbuang di pasar di peras dan di pisahkan antara partikel
padatnya dengan zat cairanya untuk diambil cairanya yang mengandung glukos.
Kumpulan glukos tersebut diberi cairan air 1:1 dan difermentasikan selama
seminggu oleh ragi tape, urea dan NPK kemudian dipisahkan dengan alat suling
maka bioetanol akan turun dengan sendirinya.
3.Dari
serat selulosa (damen, daun, tebu, daun sorgum)
Kumpulan
serat selulosa tadisetelah kering, maka dikukus untuk mendapatkan kadar airnya
kemudian di press. Setelah di press kandungan selulosa tersebut akan memisahkan
denagn ampas dan ampasnya dapat digunakan sebagai pupuk organik dan kandungan
selulosannya di fermentasikan dengan dicampur air 1:1 selama seminggu. Setelah
itu dipisahkan denagn alat suling untuk mendapatkan bioetanol. Adapin cara-cara
pembuatan bioetanol ini merupakan turunan dari tentara Mongolia yang sejak 600
tahun yang lalu menyerang Nusantara yang pada saat itu dibawah pimpinan
Kubilaikan ingin menjejakkan kakinya di bumi Nusantara, dan setiap menang
perang selalu minum arak putih berupa “CIU” terbuat dari tetes tebu dan
sejenisnya. Namun Era telah berganti dimana harga BBM sekarang semakin mahal,
apalagi jika pada bulan Agustus 2010 nanti ada pembatasan subsidi BBM, maka
Bahan Bakar Nabatilah pilihannya. “Arab Saudi boleh bangga dengan minyak fosil
buminya ada diseluruh bawah dataran wilayah Arab Saudi, namun Indonesia lebih
kaya daripada itu, karena kandungan minyaknya ada diseluruh muka bumi Indonesia
dilewati oleh garis katulistiwa yang menyebabkan subur makmur dan kaya raya.
Hanya sayangnya asset yang begitu melimpah belum disentuh oleh teknologi
pengolahan bioetanol,” beber Budi menerangkan. Barangkali lewat tangan seorang
Soelaiman Budi-lah dapat terwujud hijau-hijauan daun itu berubah menjadi
bioetanol walaupun hanya secara randorn-sampling di tempatnya di Dusun Doplang
Kec.Karangpandan, Kab.Karanganyar, Jawa Tengah. Dan disanalah berdiri sebuah
WorkShop dari KSU Agro Makmur tempat pengolahan limbah menjadi energi, hingga
tidak kurang 12 sertifikat Lembaga Negara khususnya RISTEK telah diraihnya.
Tidaklah mudah untuk menjadikan Bioetanol secara keseluruhan sebagai bahan
bakar tanpa campuran bensin sama sekali, apalagi dengan bioetanol kadar 60-80%
dimana kandungan airnya lebih dari 20% mampu terbakar oleh mesin mobil dan
motor. Hal ini berkat kemampuan teknologi yang diterapkan oleh bos Agro Makmur,
Soelaiman Budi Sunarto sebagai pencetus idebioetanol kadar 60-80% sebagai bahan
bakar nabati. Dimana sepeda motor itu cukup deberi kapasitor 50 volt/ 1000
mikro yang di seri dua unit, jadi satu dan koilnya menggunakan koil Daihatsu
Hi-Jet 1000cc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar